Kamis, 22 Desember 2011

Arti Seorang Sahabat


Kenapa disaat terjatuh kita
ingin seseorang memeluk kita
atau sekedar menemani kita?
Mengapa juga ketika disakiti
kita inginkan seseorang untuk
tempat kita mengadu?. . . .

Mungkin kita akan menjadi
sakit kembali ketika melihat
atau mendengar seseorang
yang kebetulan mirip dan
dekat dengan orang yang
pernah melukai kita. Adakalanya dengan ketakutan
dan kebingungan kita
memutuskan tidak akan
pernah percaya dan mencintai
siapapun lagi Kitapun
merasakan senang jika ada seseorang yang selalu disisi
kita saat sedih maupun saat
senang.

Seseorang yang selalu
membantu kita tanpa
mengharap apapun selain
senyuman kita Yang mengerti,
yang memahami dan
menerima kita apa adanya.

Beberapa dari kita
menyebutnya sahabat
perjalanan hidup Sebagian
lebih sederhana mengatakan
teman seperjuangan Bagi yang
romantis menyatakan kekasih hati.Teruntuk yang telah
menikah mengakui bahwa
Tuhan menciptakannya agar
kita tidak merasa kesepian.
Sejauh mana beda dari semua
itu?

Kenapa bersahabat?

Benarkah hidup terlalu keras
untuk dijalani seorang diri?

Atau karena kita ingin
menumpahkan rasa sayang
dan cinta yang ada dalam
hati?

Mungkinkah karena kita
memiliki sesuatu yang sejalan
hingga kita menyamakan
orang lain dengan apa yang
kita rasakan?

Sungguh! Betapa sulit mencari
sahabat diwaktu kita tengah
kesusahan. Dan benarlah
betapa mudah mengajak
seseorang untuk bergabung
dalam kegembiraan kita

Memang....kita semua begitu
tidak menyukai penderitaan,
meski kita tahu tidaklah
mungkin bisa lepas darinya.
Meski kita semua tahu hidup
hanyalah ritme bergantian antara kesedihan dan
kesenangan.Walau kita sadar
kebahagiaan hanya milik
orang-orang yang pernah
menderita dahulu .Dan tiap
orang pastilah punya arti sendiri dalam memaknai
penderitaan dan kebahagiaan

Siapa yang kau anggap
sahabat?

Apakah seseorang yang tiada
pernah menyakitimu?

Mungkinkah seseorang yang
tidak akan pernah
meninggalkanmu?

Betulkah seseorang yang kamu
memutuskan untuk
mempercayainya?

Atau seseorang yang tidak
pernah mengatakan
kebaikannya padamu?

Seumpama kita bisa
mendengar hati orang lain dan
memang benar mau
mendengar?

Tak pernah ada yang
mempunyai cita-cita untuk jadi
orang jahat dan hidup tidak
berbahagia.Seandainya kita
bisa melihat dan memang
benar mau melihat?

Ketika seseorang tengah
tertidur pulas Kita akan bisa
untuk lebih berfikir beberapa
kali sebelum berani sekedar
berprangsangka keji apalagi
untuk menyakitinya.. Tetapi kenapa itu terkadang
terpaksa harus?

Disaat kita tiba-tiba merasa
peduli dengan seseorang, kita
seolah bisa merasakan apa
yang sedang menjadi
bebannya dan kita ingin
meringankannya. Namun terkadang kita sangat acuh
kepada seseorang yang benar-
benar membutuhkan kita.

Apa yang kita cari?

Untuk siapa dan untuk apa
kita di ciptakan didunia ini?

Apa beda kita dengan orang
lain?

Sedalam kelemahan kita
harusnya kita lebih sering
berkata "maaf" dibanding "aku'
jika kita memang
manganggapnya
sahabat.Setinggi keinginan kita harusnya kita lebih
berbahagia berkata "aku tidak
mau merepotkanmu"
dibanding "mengertilah diriku"
jika kita telah mengerti bahwa
dia sahabat kita.

Membayangkan kita
berbahagia sendiri sedang
sahabat-sahabat kita
kesusahan haruskah kita
makan dan tidur dengan
tenang?

Mungkin lebih baik semua
sahabat telah berbahagia dan
kita turut berbahagia meski
itu harus berbohong demi
perasaan itu.

Karena surga masih terlalu luas
untuk semua ini, kenapa tidak
berbagi?

Bertahanlah, karena
sahabatmu adalah semua yang
pernah hadir dalam hatimu.
Berterimakasihlah, sahabatmu
adalah semua yang telah
membentukmu hingga kamu menjadi seperti sekarang
ini.Bersiaplah, karena kamu
akan masih kehilangan banyak
sahabat untuk menemukan
sahabat-sahabat baru
sepanjang perjalannan hidupmu.

Dan berdo'alah semoga semua
sahabat bisa berkumpul
bersama di surga nanti......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar